Kualitas Air Sungai Sebagai Parameter Keberhasilan Budidaya

Air sebagai media tempat hidup organisme yang dibudidayakan harus memenuhi persyaratan kuantitas (jumlah) dan kualitas (mutu).

 
Manajemen kualitas air mempunyai peran yang sangat penting pada keberhasilan budidaya. Air, sebagai media hidup biota, berpengaruh langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhannya. Kualitas air menentukan keberadaan berbagai jenis organisme yang ada dalam perairan, baik terhadap kultivan yang dibudidayakan maupun biota lainnya sebagai penyusun ekosistem budidaya tersebut. Keberhasilan usaha budidaya udang tidak lepas dari kondisi lingkungan perairan tempat usaha budidaya tersebut. Baik buruknya kualitas perairan sangat berperan besar. Kualitas air yang baik akan memacu pertumbuhan udang dengan cepat. Begitu juga sebaliknya, kualitas air yang buruk akan menghambat pertumbuhan udang yang dipelihara.


Dalam pengelolaan lingkungan hidup, manusia mempunyai peranan yang sangat penting. Pengelolaan lingkungan hidup itu sendiri pada akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini. Manusia memegang peranan penting untuk mengembalikan dan menjaga fungsi lingkungan hidup sungai sehingga didapatkan nilai tambah untuk manusia itu sendiri dan tidak merugikan kehidupan ekosistem sungai dan berpihak pula pada konsep teknologi bersih dalam pengelolaan maupun pengolahannya. Meningkatnya aktifitas manusia dari berbagai kegiatan baik industri maupun domestik akan menghasilkan limbah baik cair maupun padat. Khususnya limbah domestik yang tidak diolah terlebih dahulu langsung dibuang ke sungai sehingga menambah beban pencemaran sungai dan mengurangi kualitas air sungai sebagai badan penerima air.
Pentingnya sungai bagi kehidupan sehari - hari sayangnya tidak membuat manusia turut menjaga kelestarian sungai. Sampah-sampah dibuang ke sungai dengan seenaknya tanpa memperdulikan kehidupan biota yang ada di dalamnya. Selain sampah, manusia juga membuang limbah ke dalam sungai. Limbah tersebut biasanya berasal dari pabrik yang berada dekat dengan sungai. Dengan masuknya sampah dan limbah ke dalam sungai, kualitas air di sungai pun menjadi buruk dan tak layak konsumsi. Kerugian pun dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di dekat sungai dan tentunya berpengaruh pada produksi budidaya udang.
Beberapa faktor penyebab pencemaran air diantaranya meliputi :
1. Pengunaan pupuk kimia secara berlebih.
2. Terdapat racun dan kotoran.
3. Pembuangan limbah rumah tangga kedaerah perairan.
4. Semakin banyaknya pabrik - pabrik industri.


Pengukuran salinity dan oksigen terlarut pada air sungai.

Kunci Parameter Air

Parameter air meliputi :
1. Parameter Fisika .
    a. Suhu : 28 ºC – 32 ºC.
    b. pH : 7,5 – 8,5.
    c. Salinitas : 10 ppt – 35 ppt .
    d. Kedalaman air : 100 cm – 120 cm (semi intensif) dan >120 cm (intensif).
    e. Kecerahan : 30 cm – 45 cm

2. Parameter Kimia
    a. Oksigen terlarut : > 3,0 ppm.
    b. Amonia : < 0,01 ppm.
    c. Nitrit : < 0.01 ppm.
    d. Nitrat : < 0.5 ppm.
    e. BOD : < 3 ppm.
    f. Clorine : < 0,8 ppm.
    g. Bahan organik : < 50 ppm.

3. Parameter Biologis
    Kepadatan plankton : 104 sel/ml – 109 sel/ml.

Kembalikan Kelestarianku !!


Lingkungan hidup didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Sudah selayaknya kita menjaga kelestarian dan kealamiannya. Untuk itu kita bisa mulai mengubah pola hidup kita dari sekarang dengan cara :
1. Melakukan 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) untuk mengurangi jumlah limbah rumah tangga.
2. Membuang sampah pada tempatnya
3. Tidak membuang sampah ke sungai.
4. Tidak membuang limbah industri ke sungai.
5. Mendaur ulang limbah industri yang mengandung logam berat.
6. Tidak buang air di sungai.
7. Mencegah adanya penebangan pohon secara liar.
8. Mengadakan reboisasi pada hutan.